SAHABAT
SEJATI
Nama
: Yusuf Riyanto
No.
Peserta : 18-017-065-8
Kelas
: XII IPA 2
Adzan
subuh menggema, memanggil-manggil hambanya untuk bersujud di hadapan-Nya. Adzan
subuh telah membangunkan Ryan dari tempat tidurnya. Ia bergegas mengambil air
wudhu dan pergi ke masjid untuk sholat subuh berjama’ah.
Setelah
sholat subuh selesai, Ryan mulai bersih-bersih rumah dan mempersiapkan untuk
pergi kes sekolah. Tak lupa, sebelum berangkat sekolah Ryan selalu sarapan dulu
agar dalam menerima pelajaran tidak loyo. Ryan berangkat sekolah dengan jalan
kaki karena jarak antara sekolahan dan rumah Ryan tidak begitu jauh.
Ia
berangkat sekolah selalu bersama dengan sahabat karibnya sejak kecil, Yusuf
namanya. Ryan menghampiri rumah Yusuf dan memanggilnya, “Woooooeeeeeyyyyyy,
suf. Ayo cepetan....!!! ntar telat low..”. Saking dekatnya mereka berteman,
mereka memanggil satu sama lain terserah yang mereka mau.
Dari
dalam rumah Yusuf menimpali,”Iya, iya... bentar lagi coy, masih pake sepatu
nich..”.
Selesai
memakai sepatu Yusuf menghampiri Ryan yang sedang duduk menunggu di depan rumah
Yusuf.
“Woey,
bengong aje... Ayo camon..!!!” Ajak Yusuf.
“Lama
bangetttt....”Timpal Ryan.
Mereka
berduapun berangkat ke sekolah bersama-sama sambil ngobrolin tentang pelajaran
nanti. Yusuf dan Ryan sekolah di SMAN 4 Karangwangi.
Sesampainya
di sekolahan, Yusuf dan Ryan di cegat oleh Geng Metal yang digawangi oleh Roy
sang leader, Andre, dan Boy. Mereka bertiga adalah Geng yang paling di takuti
oleh semua siswa di SMAN 4 Karangwangi. Mereka selalu meminta uang kepada siswa
lain dengan cara paksa. Jika tidak di turuti apa yang mereka inginkan, Mereka
bisa menghajar korban sampai babak belur.
“Halooooo,
ada mangsa empuk nich guys...!!” Kata Roy kepada teman-temannya.
“Yo’i
men, ayo kita sikat...!!!” Sahut Boy.
“Keluarin
Dompet Loe.....!!!” Bentak Roy kepada Yusuf.
Melihat
sahabatnya di bentak-bentak, Ryan langsung terpancing emosinya dan langsung
melayangkan bogem mentah ke muka Roy. Karena Ryan emang jago bela diri, jadi
dia berani sama siapapun yang ingin mencari gara-gara.
“Anjinnnggggggg,
Loe berani ama gue..!!!” Roy marah besar.
“Loe
berurusan sama Sobat gue, urusan loe sam gue juga !!” Jawab Ryan.
“Okeee...
Hajar Dia !!!” Suruh Roy Kepada Andre dan Boy.
Andre
dan Boy maju dan langsung menyerang Ryan. Tapi, dengan gesitnya Ryan dapat
menghindar. Ryan langsung membalas dengan Pukulan tepat di perut Andre dan Boy.
Andre dan Boy merasa kesakitan terkena pukulan dari Ryan.
“Bos,
nie anak emang jago bela diri, Kita bisa bonyok nich kalo berantem ama nie anak”.
Kata Andre Kepada Roy.
Roy
juga tidak mau kalau Geng mereka dikalahkan oleh Ryan seorang. Maka, Roy
menantang Ryan dan Yusuf untuk bermain Three On Three. “Kurang ajar, Ryan ama
Yusuf gue tantang loe maen Three On Three minggu depan sambil di tonton semua
siswa sekolah ini...!!!”.
“Okey,
siapa takut. Gue terima tantangan loe !!!” Jawab Ryan.
“Oke,
taruhanya siapa yang menang kan jadi Leader di sekolah ini dan yang kalah harus
nyerahin duit yang ia punya dan jadi budak selama-lamanya”.
“Gue
passti menang !!!” Kata Ryan penuh percaya diri.
“Yan,
emang kita bisa maen Three On Three apa ?” Tanya Yusuf.
“Tenang
aja bro, aku sudah punya rencana !” Jawab Ryan.
“Awass
Loe !!!” Kata Roy sambil menunjukkan jari ke muka Yusuf dan Ryan, Lalu Pergi.
Setelah
itu Ryan dan Yusuf berusaha merundingkan bagaimana caranya untuk melawan Geng
Metal. Karena cuma berdua Ryan mengajak Yoga untuk maen Three On Three melawan
Geng Metal. Yoga anak yang jago maen
basket, dia juga Anggota Perbasi Kabupaten SidoJoyo. Sela 1 minggu itu, Ryan,
Yusuf dan Yoga selalu berlatih demi memenangkan taruhan itu. Kini Yoga juga
bersahabat dengan Ryan dan Yusuf. Hubungan mereka bertiga bukan lagi sekedar
sahabat melainkan seperti saudara kandung yang sangat dekat. Sudah 5 hari
mereka menjalani latihan itu bersama-sama, semakin lama mereka bertiga semakin
kompak dan gerak-gerik mereka semakin lincah dan energick.
Hari
yang terkahir, mereka berusaha keras menutupi segala kekurangan yang ada pada
diri mereka. Tetapi mereka tetap bersemangat untuk memenangkan taruhan itu.
Sebenarnya, Ryan menerima taruhan itu agar seluruh siswa di SMAN 4 Karangwangi
tidak takut lagi dengan Geng Metal. Karena Geng Metal itu sama halnya dengan
siswa-siswa lainnya, jadi tidak perlu ditakuti.
Satu
Minggu sudah berlalu, tiba waktunya untuk pertarungan tersebut dimulai. Yusuf,
Ryan dan Yoga hanya bisa berdo’a dan berusaha untuk semua itu, segala usaha
telah dilakukan demi seluruh siswa SMA 4. Yusuf, Ryan dan Yoga berbicara di
depan kelas mereka, bahwa kita harus bangkit demi majunya penerus bangsa yang
baru.
“Temen-temen
aku ingin mengatakan sesuatu kepada kalian. Perlu kalian tahu, kita jangan
pernah mau disuruh, di perbudak oleh Geng Metal. Karena mereka adalah faktor
penyebab adanya kerusakan pergaulan di sekolah ini, kita tidak boleh kalah sama
dia dan demi seluruh siswa-siswi SMA 4 kita harus bangkit, Setuju....???” Kata
Yusuf.
“Iya
teman-teman, kita pokoknya harus maju melawan Geng Metal. Kita harus bangkit,
Okeeeeyyy....!!!” Tambah Ryan.
Semua
siswa di kelas itu berteriak, “Okeee, Setujuuuuu....!!!!”.
Setelah
itu mereka semua berdo’a bersama demi kelancaran Yusuf, Ryan dan Yoga dalam
menghadapi pertandingan itu. Lalu semua siswa SMAN 4 Karangwangi berkumpul di
tepi lapangan Basket untuk melihat pertandingan itu. Pertandinganpun dimulai
tim Roy unggul lebih dulu dari Tim Ryan pada Quarter pertama dengan skor cukup
jauh yaitu 10-4. Pertandingan ini hanya dilakukan 2 Quarter, sehingga tim Roy
bersiasat licik untuk memenangkan pertandingan ini. Timnya Ryan pun tak patah
semangat, walau ketinggalan jauh mereka aka tetap berjuang untuk memenangkan
petandingan ini.
Quarter
kedua dimulai, pertandingan baru dimulai Roy bermain curang. Ia mendorong Ryan
hingga jatuh tersungkur, kaki Ryan terluka. Dengan dukungan teman-temannya di
pinggir lapangan yang terus menyemangati dia. Ryanpun bangkit, maju terus dan
semangat juang untuk menang berkobar didalam jiwanya. Akhirnya Yusuf, Ryan dan
Yoga dapat menyamakan skor. Di detik-detik akhir pertandingan Roy kembali
berbuat curang. Kini, Yusuf korbannya, hingga wasit memberikan hadiah Free
Throw. Bolapun bergulir diatas ranjang dan akhirnya masuk mengubah kekududukan
menjadi 10-11. Kemenangan untuk tim Ryan.
Semua
siswa senang sekali melihat Ryan, Yusuf dan Yoga memenangkan pertandingan. Dan
sesusai perjanjian yang menang menjadi Leader di SMAN 4 Karangwangi dan yang
kalah harus menyerahkan semua uangnya dan menjadi budak selama-lamanya. Tapi
Yusuf menentang perjanjian itu.
“Maaf
teman-teman, aku tidak bisa menerima semua itu. Akan aku putuskan yang menang
gak jadi leader semua siswa disini itu sama. Jadi kita itu satu gak ada
beda-bedain dan tidak ada jajah menjajah. Kita semua adalah sahabat, bersatu
untuk SMAN 4 Karangwangi. Daaaaannnnnnn, yang kalah harus bersikap adil, dan
menyamakan kondisi sekolah serta berhenti mengganggu teman-teman yang lain.
Gimana ? Setuju gak teman-teman ?” Kata Yusuf.
“Setujuuuuuuuu....!!!”
Jawab semua siswa serentak.
Lalu,
Uang dari Roy, Andre dan Boy dibagikan kepada teman-teman yang pernah dirampas
uangnya. Akhirnya Roy, Andre dan Boy merasa malu dan meminta maaf kepada Yusuf,
Ryan dan Yoga. Kini di SMAN 4 Karangwangi tidak ada lagi kenakalan siswa. Semua
karena Yusuf, Ryan dan Yoga. Nama mereka bertiga dikenal dekat seluruh siswa.
Ini semua berkat Kekompakan dan Persaudaraan antara mereka bertiga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar